October 15, 2008

Arti dan manfaat coaching

Istilah coaching kini merupakan kata populer dan sering disebut dalam suatu percakapan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Banyak perusahaan training yang menyediakan pelatihan coaching dengan berbagai metode dan tools yang berbeda, namun dengan tujuan sama yaitu menjadikan peserta seorang coach yang handal. Organisasi masa kini sadar akan kebutuhan seorang coach dalam organisasinya untuk memaksimalkan potensi karyawannya, karena itu mereka mulai mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan coaching.

Topik yang semakin ramai dibicarakan ini sangat menarik, tapi apakah coaching merupakan suatu kegiatan baru? Memang ada beberapa pendapat berbeda mengenai asal usul coaching. Ada pendapat bahwa coaching secara alamiah merupakan bagian dari kehidupan seperti yang dilakukan oleh orang tua ataupun guru. Tidak dapat disangkal lagi bahwa orang tua dari dahulu kala berjuang dan berkorban untuk membesarkan anaknya agar bisa tumbuh menjadi manusia yang matang dan mandiri; guru mendedikasikan hidupnya untuk mengembangkan pemikiran anak didik mereka agar dapat maju dalam hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa coaching sudah ada sejak dahulu kala. Namun bagi mereka yang mengetahui atau akrab dengan berbagai tools, pendekatan maupun metodologi canggih dalam pengembangan sdm, coaching merupakan suatu ilmu dan profesi baru.

Jadi apa arti coaching? Kalau dilihat dari kata bendanya yaitu coach dalam kamus definisinya adalah:
• Kereta yang ditarik oleh kuda
• Bis yang dilengkapi dengan kenyamanan terutama untuk jarak jauh
• Gerbong kereta

Dari ketiga definisi diatas arti kata coach adalah suatu kendaraan yang berfungsi membawa penumpangnya dari satu lokasi ke lokasi lain yang menjadi tujuannya. Definisi ini memperlihatkan pada kita bagaimana kata coach akhirnya diberikan pada seseorang yang berperan untuk membantu memperbaiki kehidupan atau kinerja orang lain. Karena kalau kita analogikan, tugas dari coach adalah sebagai ‘kendaraan’ juga, kendaraan dalam kehidupan seseorang. Coach mengantar coachee (orang yang di-coach) dari tahap kehidupan yang sekarang ke tahap kehidupan yang diinginkan, melampaui rintangan yang menghambat kemajuannya hingga tercapai cita-citanya. Contohnya seorang coach dalam dunia olah raga. Tugasnya adalah meningkatkan ketrampilan yang sudah dimiliki menjadi maksimal sehingga bisa mencapai peringkat yang lebih tinggi.

Kalau dulu hanya di dunia olah raga seseorang atau tim menggunakan jasa seorang coach untuk meningkatkan kinerjanya, pada tahun 60-an di Amerika orang mulai mengadopsi model coaching dalam dunia kerja. Belakangan dengan adanya kompetisi global, pembelajaran dan pengembangan telah menjadi bagian yang krusial dalam dunia kerja. Namun pelatihan saja kini sudah dianggap sebagai sarana yang masih kurang efektif, karena belum tentu bisa membawa perubahan perilaku yang menetap. Karena itu belakangan dalam dunia kerja coaching telah menjadi marak karena sifat aktifitas coaching yang intensif, sehingga bisa membawa perubahan perilaku tetap yang menguntungkan.

Jadi apa kegunaan dari coaching? Coaching bermanfaat untuk membantu seseorang mencapai tujuan dalam kehidupannya. Caranya? Coaching kini memegang prinsip bahwa coachee secara alamiah kreatif, penuh sumber daya, dan merupakakn manusia yang utuh. Karena itu ialah yang paling tahu jawabannya terhadap kebutuhannya sendiri. Dalam hal ini coachee dilihat sebagai guru maupun murid. Dengan pendekatan ini coach tidak dilihat sebagai expert (serba tahu dan mempunyai jawaban terhadap semua masalah) dalam kehidupan coachee. Tugasnya adalah mengajukan pertanyaan yang tepat di saat yang tepat agar coachee bisa memulai suatu perjalanan menuju self discovery dan awareness (pemahaman dan kesadaran mengenai keadaan diri sendiri) dari perspektif baru yang berbeda.

Pemahaman dan kesadaran diri ini menghantarkan coachee pada kepercayaan diri dan pemberdayaan dari perspektif yang baru, sehingga timbul keberanian untuk melakukan tindakan-tindakan baru, sehingga bisa mencapai hasil yang sebelumnya tidak pernah diraih. Jadi coaching adalah mengenai perubahan dan transformasi - mengenai kemampuan seseorang untuk tumbuh, merubah perilaku yang menghalangi kemajuan, untuk melahirkan perilaku serta tindakan baru.

9 comments:

Joannes Widjajanto said...

Wah, selamat ya mbak punya blog tentang coach. Kalo rutin nulisnya bisa jadi buku lho...
Coaching menurut saya hanya satu yang dikenal yaitu "coaching garong" ... :-)
Jangan lupa mengunjungi : www.joanneswidjajanto.blogspot.com & www.flickr.com/photos/john_widjajanto/

T. Parenta said...

Tulisan tentang coaching menarik. By the way, kalo pingin mengikuti pelatihan coaching di Indonesia, di mana ya?

Thank you.

T. Parenta

Marjanti I. Passat said...

@ T. Parenta: Wah coaching itu memang menarik sekali. Sebetulnya sering diadakan oleh perusahaan-perusahaan untuk karyawannya. Kalau untuk umum saya belum tahu. Kalaupun ada masih jarang. Nanti kalau saya dengar, saya akan sampaikan informasinya. Salam, Janti

Anonymous said...

Beberapa perguruan tinggi sekarang mulai meninggalkan model pemelajaran yang berbasis pada dosen (teacher/lecturer-centered learning) dan mengadopsi model pemelajaran yg berbasis pada mahasiswa (student-centered learning). Dlm model terakhir ini, dosen berperan sebagai fasilitator utk mengembangkan potensi mahasiswa. Antara lain, peran penasehat akademik beralih dari "mendikte" ke "pendampingan" agar mahasiswa dapat memutuskan sendiri kegiatan pemelajarannya. Menurut saya, sebagai dosen diperlukan keakhlian "academic coaching" utk tugas-tugas pendampingannya kpd para mahasiswa.

Tadjuddin Parenta
Makassar

Anonymous said...

Memang tidak mudah untuk mengalihkan mind-set dosen dari peran "mendikte" ke "coach atau pendamping" karena menyangkut perubahan peran dosen yang selama ini dominan terhadap mahasiswa dalam pemelajaran. Everybody tends to resist to change.

Tadjuddin Parenta
Makassar

Anonymous said...

Mbak Janti,

Karena pelatihan coaching untuk umum jarang diadakan, makanya tolong nulis yang banyak tentang coaching agar saya bisa tahu lebih banyak.

Tadjuddin Parenta
Makassar

Unknown said...

Salam Kenal, saya Izal Ardyansyah

Saya ingin bertanya ?? Selama ini saya mengajar gitar, itu lebih tepatnya di sebut sebagai guitar teacher or guitar coach ??

Tapi setelah saya browsing itu saya bisa masuk kategori guitar coach, karena sistem pembayaran uang les privat dgn sistem paket 3bln .. Tapi saya mengajar di sekolah musik itu di bayarnya perbulan ?? Nah kalau seperti ini saya kategori mana ?? Saya agak sulit membedakannya dan kira2 dari segi tugas dan tanggungjawabnya seperti apa ??

Terimakasih,
www.izalardyansyah.com
www.facebook.com/flacoustic

ENDANG NIEK said...

Coaching in learning....aku pernah baca beberapa jurnal internas bnyk metode pemvelajaran yg terinclude di sana ,,
Asek...aseek...
Penasaran mo nyoba di klas

Coaching Malang said...

Coaching itu merupakan ilmu yang sangat penting bagi seorang marketing

 
#####1

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

#####2